Supporting HPI Komda Jabar
Thank you, HPI Komda Jabar (West Java Regional Commissariat of Association of Indonesian Translators/HPI), for the opportunity given to share what Ibu Sofia Mansoor, Ferdina Siregar, and I know earlier than most of the participants. It is always great to have a community that supports one another in our translation and interpreting career. To grasp the discussion in the event, you can read the excellent and useful summary below (in Indonesian) written by Hatfina Sakinah. Kudos to Uda Ricky Zulkifli and team.
MENDULANG DOLAR DARI TERJEMAHAN
Bagaimanakah cara kerja seorang penerjemah? Alhamdulillaah, semuanya terjawab di acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Penerjemah Indonesia Komisariat Daerah Jawa Barat (HPI KOMDA JABAR), siang tadi. Tidak hanya saat bekerja saja, tetapi mulai dari persiapan, pemasaran, hingga pengelolaan proyek penerjemahan.
Pertama, persiapan yang harus dilakukan, mulai dari sumber daya; kemampuan berbahasa, kemampuan memahami teks dan konteks, serta peralatan kerja yang memadai. Kapabilitas juga tak kalah penting, sehingga kita bisa memperhitungkan produktivitas diri per jam atau per harinya. Semakin sering menerjemahkan teks, pada akhirnya akan mengerucut juga jenis teks yang menjadi spesialisasi seorang penerjemah, misalnya teks hukum, keuangan, farmasi, dan sebagainya.
Hal ini penting ditulis di CV, agar klien dapat melihat kemampuan seorang penerjemah.
Selain itu, penerjemah zaman now dituntut untuk memanfaatkan teknologi dan mengoptimalkan alat bantu daring (online).
Kedua, yang tak kalah penting adalah memiliki hubungan baik dengan rekan-rekan sesama penerjemah. Tak dapat dipungkiri, seperti yang disampaikan oleh Kak @rosmeilan_siagian bahwa hubungan baik akan berdampak baik dan mengalir jauh ke arah positif.
Ketiga, hal terpenting dari meraup dolar dari terjemahan adalah pemasaran; kirim e-mail penawaran kerja, menindaklanjuti info lowongan kerja, berjejaring, seperti menghadiri berbagai acara penerjemahan. Ya, seorang penerjemah harus berani tampil, baik di sosial media (Facebook, instagram, ProZ, dll) atau komunitas penerjemahan sehingga dapat berjejaring. Makin banyak dikenal orang, makin banyak peluang bertemu klien. Tentunya, eksistensi tersebut harus dibarengi dengan nilai-nilai profesionalisme, integritas, kerendahan hati dan kejujuran agar dapat bertahan di dunia penerjemahan.
We have to make sure that we are good at what we are doing now, [and that] will make us stand out [from the crowd].
Note: untuk lulusan jurusan Bahasa, jangan khawatir mau kerja apa nanti. Di luar sana, banyak yang memerlukan jasa penerjemah. Tidak hanya dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri.
#hpikomdajabar #27oct2018 @ Wong Solo Jalan Riau Bandung